9 CHECKPOINT DI BANDARA SOEKARNO HATTA YANG HARUS DILEWATI WNI YANG PULANG KE INDONESIA

Tulisan ini wajib dibaca oleh teman-teman yang berencana pulang ke Indonesia di masa pandemi Covid-19, khususnya di bulan Agustus 2021 dan kedepannya. informasi yang disampaikan bisa saja tidak relevan karena perubahan peraturan. Jika ternyata ada perubahan peraturan, saya akan update lagi informasinya, Insyaa Allah. 

Informasi resmi mengenai apa saja 9 checkpoint di Bandara Soekarno Hatta yang harus dilewati WNI yang ingin pulang ke Indonesia bisa teman-teman browsing sendiri di internet. Jujur, saya sendiri bingung dan belum dapat gambaran jelas seperti apa proses yang harus dilalui selama di Bandara Soekarno Hatta. Untuk itu, dengan menulis pengalaman saya sendiri dan dengan bahasa saya, saya berharap tulisan ini dapat memberikan gambaran yang jelas, informatif, dan bermanfaat terkait apa saja yang perlu disiapkan ketika landing sampai menuju tempat karantina, apa saja 9 checkpoint yang dimaksud, dan apa saja yang harus diperhatikan selama proses pemeriksaan di bandara.

Menuju Checkpoint 1 Setelah Landing

Saya landing di Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada pukul 17.15 WIB. Dari landing hingga menuju tempat karantina (WISMA), saya menyimpulkan hanya melewati 8 checkpoint saja. Berikut checkpoint yang dimaksud.

  1. Pengisian formulir data diri (HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN)

Setelah landing, penumpang akan diarahkan petugas untuk duduk di kursi yang telah disediakan sesuai dengan penerbangan masing-masing penumpang, misalnya, bagian depan untuk penumpang Garuda, di belakangnya untuk penumpang Etihad, dan seterusnya.

Formulir Hasil Pemeriksaan Kesehatan

Data yang harus diisi adalah: Nama, Umur, Jenis Kelamin, Nomor Paspor, Nomor Penerbangan, dan Alamat. Formulir ini penting sekali dan harus disimpan karena sangat diperlukan sampai di tempat karantina nanti.

2. Scan e-HAC

Aplikasi e-HAC

Setelah mengisi formulir, langsung disuruh maju oleh petugas untuk scan e-HAC. Sebaiknya isilah e-HAC sesegera mungkin setelah check-in penerbangan, kemudian screenshot QR code e-HAC kamu agar memudahkan saat scan e-HAC di bandara.

3. Pemeriksaan Berkas Kesehatan

Setelah berhasil scan e-HAC, penumpang antri ke meja petugas kesehatan. Di sana, petugas akan meminta sertifikat tes PCR negatif, sertifikat vaksin, dan formulir Hasil Pemeriksaan Kesehatan yang sudah diisi saat checkpoint pertama. Formulir tersebut akan diberi cap oleh petugas dengan cap “WISMA” atau “HOTEL”, sesuai tempat karantina yang ingin penumpang tuju. Oh iya, bagi teman-teman yang belum vaksin, akan diminta vaksin setelah karantina selesai.

4. Pemeriksaan Imigrasi

5. Pengambilan Bagasi

6. Penyerahan CUSTOM DECLARATION

Formulir Custom Declaration

7. Pemeriksaan oleh Polresta Bandara

Setelah keluar dari gedung bandara, sebelum naik bus, penumpang akan menemui beberapa meja yang disana sudah ada Polresta Bandara. Petugas tersebut akan meminta formulir Hasil Pemeriksaan Kesehatan yang sudah di cap. Pengalaman saya, ada beberapa penumpang yang ditahan karena dianggap tidak seharusnya karantina di WISMA. Saya tidak tahu bagaimana nasib mereka yang ditahan. Alhamdulillah saya hanya diminta menunjukan paspor dan menyebutkan alamat saya.

8. Naik Bus yang telah disediakan menuju tempat karantina

Jika berhasil melewati Polresta Bandara, penumpang diarahkan untuk naik bus DAMRI yang telah disiapkan menuju karantina. Bus baru jalan kalau penumpang sudah penuh. Alhamdulillah, ketika saya naik, bus tersebut langsung jalan karena penumpangnya sudah cukup.

 

Sekian penjelasan saya mengenai checkpoint di Bandara Soekarno Hatta. Pengalaman saya, dari landing hingga naik bus, hanya menghabiskan waktu lebih kurang satu jam. Lama waktu tersebut bisa berbeda-beda tergantung jumlah penerbangan dan banyaknya penumpang pada saat itu. Selain itu, bagi kaum prioritas seperti ibu hamil, ibu dengan balita, lansia, dan penyandang disabilitas akan diprioritaskan lebih cepat untuk melewati checkpoint. Sekali lagi, informasi yang saya sampaikan bisa kurang relevan karena perubahan peraturan. Terakhir, semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembaca, terima kasih.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *